Banyak hal yang menyebabkan rasa Persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia
mulai memudar. Secara garis besar penyebab memudarnya nasionalisme di
Indonesia ada 2 (dua) macam.
Pertama, penyebab internal, salah satunya adalah menguatnya rasa
kedaerahan dan semangat primodialisme. Sikap ini sedikit banyak
dipengaruhi oleh rasa kekecewaan terhadap pemerintahan yang kurang
dijalankan dengan baik. Pemerintah menjanjikan keadilan dan
kesejahteraan ternyata hanya janji yang tak kunjung terealisasi.
Penegakkan hukum yang seharusnya adil untuk semua golongan tidak
dijalankan dengan semestinya. Hukum di Indonesia bagaikan sebuah pisau
yang “tajam ke bawah tumpul ke atas”. Para koruptor yang merampok uang
rakyat dengan jumlah yang begitu besar hanya mendapat hukuman ringan
berupa “Tahanan Rumah”. Sementara seorang maling yang hanya mengambil
seekor ayam harus mendapat bogem mentah dari para warga ditambah harus
tinggal di penjara yang dingin, banyak nyamuk dan penjahat lain yang
lebih garang dan sangar. Usaha pemerintah dalam pemerataan ekonomi pun
kurang berjalan dengan baik. Di sana sini terjadi banyak penggusuran
dengan dalih penertiban, sementara lahan pengganti untuk para korban
penggusuran tidak disediakan. Hal ini membuat kesenjanagn sosial yang
begitu jauh yang menyebabkan adanya rasa ketidak pedulian sosial yang
akhirnya menyebabkan pudarnya rasa nasionalisme masyarakat Indonesia.
Penyebab lain mungkin karena nasionalisme Indonesia itu sendiri bukanlah
nasionalisme yang kuat. Nasionalisme Indonesia yang sekarang adalah
nasionalisme hasil “bentukan”. Nasionalisme Indonesia muncul disebabkan
karena adanya imperialisme dan kolonialisme belanda. Dengan adanya
imperialisme dan kolonialisme maka terbentuklah pemikiran bahwa
Indonesia takan pernah merdeka jika tidak mempunyai rasa persatuan dan
kestuan atau nasionalisme. Tapi bagaimana bila imperialisme dan
kolonialisme sudah tidak ada lagi?.
Penyebab kedua adalah penyebab eksternal, salah satunya adalah
globlalisasi. Globlalisasi mempunyai dampak baik positif maupun negatif
bagi nasionalisme . Karena globlalisasi penyelenggaraan negara menjadi
lebih transparan dan jujur. Tetapi globlalisai juga mampu meyakinkan
masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemakmuran dan
kesejahteraan hingga akhirnya mereka mungkin akan beralih ideologi dari
pancasila ke liberalisme. Hal ini akan membuat nasionalisme Indonesia
semakin menurun bahkan hilang sebab nasionalisme Indonesia adalah
nasionalisme yang berdasar pancasila. Para pemuda kehilangan
kepribadiannya sebagai warga indinesia karena gaya hidup mereka yang
kebarat-baratan. Pola konsumsi masyarakat terhadap barang-barang impor
yang masuk ke Indonesia membuat hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri. Mereka merasa bahwa produk luar negeri mempunyai kualitas
yang lebih bagus daripada produk dalam negeri. Padahal produk kita yang
diekspor keluar bahkan menjadi produk unggulan di pasaran
internasioanal. Dampak lain, dengan adanya globlalisasi menyebabkan
adanya persaingan bebas dalam globlalisasi ekonomi yang akan menyebabkan
kesenjangan sosial yang begitu tajam dan akan mengakibatkan
pertentangan antara yang kaya dan yang miskin. Jika ini terjadi maka
kehidupan nasional akan terganggu. Globlalisasi juga menyebabkan
munculnya sikap individualisme dimana seseorang tidak akan peduli dengan
perilaku sesamanya, dengan begitu mereka pun tidak akan peduli dengan
nasib bangsa ini.
sumber: http://kem.ami.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar